Asal Mula Selat Bali

Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.

Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.

Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”

Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.

Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

“Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini,” katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

Sumber: www.seasite.niu.edu

201 tanggapan untuk “Asal Mula Selat Bali

  1. seharusnya kita mencintai negara kita sendiri, bukan menghina bangsa kita. KITA HARUS BANCUN NEGERI INI AGAR TAK DIINJAK BANGSA LAIN!!!!!!!!!!!!! ALLAHU AKBAR

    1. kasih kan aja wong negara kita gak bisa merawat… mending di rawat negara lain n bisa maju……betuuuuuuuuuuuuuuul…

    1. selat lapindo lah baru belum ada ceritanya….sapa hayo yang mau ngembangin jadi dongeng pasti seru….hahahaha

      1. suatu hari ada pengusaha tamak yg suka berjudi. mengebor daerah sidoarjo sampe dalem tujuannya buat cari minyak utk duitnya berjudi. namun yg keluar hanya lumpur. sang pengusaha tamak tidak mau tanggung jawab malah dengan tidak tahu malu sampe sekarang masih mau jadi ketua partai.

  2. wahhh cerita nya seruu , tapi aku kan udah 5 kali ke bali ,besok lebaran aku ke bali lg aduhhhhhhhhhhhhhhh jadi g sabarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

  3. aku sudah kecewa dng pemerintah ini.tp aku msh syng Burung garuda. gk tau nanti ttng merah putih.
    rasa nasionalis ini telah hlng. kamu ambil dah negara itu semua…semua…

  4. Kecewa bagaimana?Merah Putih Akan selalu berkibar.Kalau negara kita diambil semua,artinya kita gagal meneruskan jasa Pahlawan kita

  5. sebagai bangsa Indonesia qt harus mensyukuri rahmat tuhan yang maha esa,karena keagungannya qt bsa menikmati alam Indonesia ini yang sangat indah n luar biasa

  6. apo kaden ane omongan jak nyame2 ne!!!!
    kok ngonoae rame……opo ora sadar karo negorone….
    INGAT-INGAT kamu tunas BANGSA BROW!!!!!!

  7. Kita kembalikan pada diri sendiri, kalo ada statement yg gak cocok, yaw jangan mpe ribut, entah statement itu benar ato gak (tanya ma hati nurani,bener apa gak to statement !!!)…. Ingat, BHINEKA TUNGGAL IKA….!!! Jangan jadi manusia munafik, Jangan juga ngerasa diri paling benar!!! Kita tau Indonesia terdiri dari banyak kalangan,, ngapaen juga harus ribut…ntar kalo terjadi permusuhan ato perpecahan gimana?? Sesuai Panca sila ke 3,, PERSATUAN INDONESIA..

  8. Emang ya klo laut tuch asin air mata juga asin,
    Keringat asin,
    Jadi ketekmu juga asin dunk..
    Just kieddink

  9. yang pastinya keduanya hanya di pisahkan oleh laut sehingga menjadi dua pulau yaitu pulau jawa dan pulau bali, coba kalau di pisahkan oleh dua negara sudah pasti lebih bayak biaya kalau mau sirahturami! he.. he… bukan begitu??!!!

  10. Ceritanya menarik kok,bgus w ksh nilai +100 dah,kita harus lestarikan cerita rakyat ,hidup indonesia!hidup bangsa ku!hidup aja trus,biar nyaho para koruptor,maju indonesia,eh…apa lagi ya?oh..hidup lah indonesia raya,indonesia tanah airku,blablabla,hei,aku punya blog tapi g tau temanya tentang apa,yg poenya ide, post coment disini ya

  11. ceritanya bagus bgt…..???
    yang perlu kita benahi bukan INDONESIA nya
    tapi orang-orangnya….
    mari kita benahi …mulai dari diri kita dulu baru orang lain….

  12. cpa yg udh prnh kbali??????????????????????????????? yg pingin cpa hayoooooooooo……….. kita harus menghagai jasa pahlawan kita yang udah gugur melawan penjajah tapi jasa pahlaan kita gak sia2 akhirya indonesia merdeka dan kita harus bangga kepada pahlawan n negara kita sendiri

  13. selama bertaun2 d bali spulang dari bali bwat nglajutin scol d bali ru hari nie q tau cerita nya???????????????????????????????

    1. sama buk,,,,,, via juga bingung np pada debat semua………… marylah qt sma2 merenung dan menyanyikan lagu satu nusa satu bangsa yar pada inget lok qt tu satu………………….. hidup indonesiaku…..

    1. ya btul bgt mba kaila…
      aq setuju sama mba kaila…tpi ngomong2 si anak tinggalny yg dimana?? di jawa ato di bali????

  14. bawah si manik angkeran tu orang yg gagah berani tapi sayangnya sih manik angkeran dipengaruhi sama temannya untuk sambung ayam dan makai uang karena terpengaruhnya zaman akhirnya si manik angkeran sehingga dia ketagihan judi ayam tetapi si manik angkeran banyak akal dia membantu ayahnya untuk mencari uang hari berganti hari si manik angkeran tu kalah judi dia tidak bisa membayar para warga yg ikut sambung ayam menagih uang kpada empu sidi mantra,ayah dah/ajik tu meminta bantuan kpada saudaranya yg bernama nga besukih untuk meminta kepingan emas.akhirnya sih manik penasaran kepada ayahnya dia mencari informasi 2 hari akhirnya manik mendapat informasi pada waktu itu manik ditagih uang sama temannya si manik angkeran,dia tidak mau membayar pda malam hari ayahnya sih manik angkeran pergi ke upacara perkawinan dia diserahi tugas untk menjaga rumah,dia menyelinap kekamar ayahnya untk mengambil keris dan genta dia pergi untuk mencari si naga besukih,pda waktu itu manik sampai di tempat tujuan membunyikan genta akhirnya naga keluar wahai engkau saudaraku knpa kau ketempatku manik menjawab saya disuruh ayah untuk meminta kepingan keemas-emasan,naga menjawab wahai saudaraku engkau kemarin sdah ku kasih masak kau tdak cukup,manik menjawab ayahku sakit keras tdak bsa bangun,naga mlihat manik kasihan dia menggesekan badannya dan manik mengambilnya waktu naga membalikan badannya manik terpesona mlhat mahkota di ekor naga,dll,klau mau bertanya datang ke denpasar ke pura agung temui aji mangku rai dia lbih pengalaman

  15. bali paling toleran, bebas tapi tertib. tuk sementara pendapat gw gitu tantang bali. waktu bom bali gak ada orang bali balas dendam membinasakan orang2 muslim di bali, salut gw tuk hal itu. titik

  16. Menurut saya secara pribadi, bahasa sastra dgn bahasa teknologi adalah berbeda. Kita harus bangga mempunyai khasanah sastra yg begitu berlimpah dan bagus. Berbeda pendapat mengenai keabsahan cerita dan sumber cerita itu wajar krn setiap orang punya referensi masing-masing. Yang perlu kita lakukan adalah memahami makna dari cerita tersebut.
    Damailah Indonesiaku……………………………

  17. iya kt tidak boleh menjelek”kin kota lain kita harus meng hargai ,ramah meskipun agamanya berbeda” kaya’ BHINEKA TUNGGAL IKA’ artinya meskipun berbeda ”tetapi tetap 1 juga

  18. Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.

    Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”

    Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.

    Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

    Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”

    Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.

    Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

    “Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini,” katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

  19. saya belum sempat membaca ceritanya,, tapi kok yang lebih menarik perhatian saya malah komen komen kalian ya..
    oke, jawa dan bali pisah. tetapi kenapa kita mesti berpecah belah,,?

    terus kenapa negara tetangga kok malah yang mau disalah salahin dan dikata katain..kedaerahan jangan pernah ditinggalin, karena dari situ kita berasal ..tapi nasionalisme juga harus dipertahankan.. dan nasionalisme bukan etnosentris,,nasionalisme tetap harus jadikan kita manusia beradab, yang sadar bahwa kita hidup berbangsa2 untuk saling mengenal. saling membangun..kita pun harus membangun wawasan Nusantara,, membangun persatuan..dan Transnasionalisme juga tentunya..

  20. emang apa untungnya saling menghina,..malu tuh d ketawain negara lain,..gk punya rasa persaudaraan,..hoooo dasarrrr…

  21. woy jgn bertengkar!!!!
    dimanapun kita berada, tetapi tetap satu jua.
    jawa, bali, sumatra, kalimantan, dll smuanya sama.
    yang penting bisa g kalian menjunjung seni budaya daerah masing”, biar g diakui negara lain.
    5f sebelumnya.

  22. sebegitu Sabar Nya Ayah Manik Angkeran..
    Menghadapi anak Nya Yank mempunyai perilaku yank buruk…
    sakink sayank nya, ayah manik angkeran berani menaruhkan harta demi anaknya..
    ia rela menaruhkan nyawa nya demi manik angkeran…

  23. ya udah… ga usah saling hina gitu, kalo marah mending marah sama orang yg nge Laser kiper indonesia kmaren tu aja, jgn saling hina sesama gitu….

    malu ama tetangga….

    lov PeacE……

  24. pngin bngtz ktemu manik angkeran…………..haaaaaaaaaaaaaaaaaahhh
    ngimpi kali ye……….

    bali love you…..//

  25. wkwkwkwkwk baru nemu ni situs gokil juga, critanya si bagus tapi para komen2 nya itu lho bikin ngakak, bukan ngomentarin ceritanya malah berantem sendiri hehe, get real guys…

  26. meski pulau bali gk bgtU LUAS. Tpi ad seorang astr0n0t meliHAT PULAU Bali berSinar,.. To krna keajaibAN tUHAN, TNAH BALI ITu suci. Orang bli slama nie gk menyusahkan orang laen. He..he… Hae orang jwa? Slam knal. Q orang bli mendoakn pulau kalian byar tentram lg,byar gk ad bencna lagi. Q orang bali desaku sama dENGAN dEsamu juga, kan ad ktota salatiGA DI JWA?
    Sedangkan dESAKU NAMANYA SELATIGE,
    NIE LTAKNYA DI KARANGASEM,SIDEMEN. He.. Laen kali mampir kerumah q ya…? He..he..
    Satukan tekat,cApai hrapan!
    Kobarkan smangatmu ind0nesia,jaga kbubyaAN KITA. Astungkare (mudah2an/sya doakan) indonesia tidak trkena bencna lg.
    Om shanti,shanti,shanti

  27. ASAL MULA SELAT JAWA ” PADA DASARNYA JAWA BALI MADURA ADALAH SATU KESATUAN PULAU YANG TIDAK TERPISAHKAN, ATAS KEHENDAK TUHAN YANG MAHA KUASA TERJADILAH GEMPA BUMI YANG DAHSYAT DAN DISERTAI TSUNAMI MENGGUNCANG PESISIR SELATAN JAWA AKIBAT DESAKAN LEMPENG BAWAH TANAH YANG MENGANDUNG BANYAK MAGMA YANG AKAN KELUAR KE PERMUKAAN BUMI YANG MENJADIKAN JAWA KAYA AKAN GUNUNG BERAPI YANG MASIH AKTIF. UNTUK MENGHENTIKAN ITU TUHAN MENGUTUS MANUSIA DI BUMI SEBAGAI PEMIMPIN, SALAH SATUNYA ADALAH JOKO MURSODO YANG LAHIR DARI RAHIM SEORANG BIDADARI YANG BERNAMA NYAI DEWI AYU NINGRUM SUKARSIH DENGAN SEORANG AYAH BERNAMA ROJO MINA(RAJA IKAN YANG BERSISIK EMAS ). JOKO MURSODO LAHIR DI BALI SEKITAR GUNUNG BATUR DAN ARI -ARI JOKO MURSODO DI TANAM DI KAKI GUNUNG SEMERU, ATAS KEHENDAK TUHAN YANG MAHA KUASA GEMPA PUN BERHENTI. JOKO MURSODO DIBESARKAN OLEH KAKI NAMBI DAN NINI NAMBI DI DAERAH PESISIR UTARA GRESIK, HINGGA SEKARANG KAMPUNG TEMPAT TINGGAL JOKO MURSODO DI KENANG OLEH PENDUDUK SEKITAR DAN DI BERI NAMA DUSUN NAMBI KELURAHAN KARANG REJO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK. SETELAH JOKO MURSODO DEWASA MEMILIKI HOBI MEMANCING YANG ANEH, MENGAPA …?, KARENA PADA SUATU HARI JOKO MURSODO MEMANCING DAN TANGKAPANNYA SUNGGUH MENGAGETKAN!!!, BERHASIL MENANGKAP RAJANYA IKAN YANG BERSISIK EMAS DAN DAPAT BERBICARA KEPADANYA DALAM BAHASA MANUSIA, RAJA IKAN ITU MENGAKU BAHWA DIA ADALAH AYAH KANDUNGNYA, JOKO MURSODO KAGET DAN SANGAT MARAH. ATAS KEHENDAK TUHAN YANG MAHA KUASA GEMPA MELANDA PULAU JAWA DISERTAI DENGAN TSUNAMI DAHSYAT YANG MENERJANG PESISIR SELATAN JAWA, SEHINGGA RAJANYA IKAN IKUT TERSAPU GELOMBANG TSUNAMI DAHSYAT KE ARAH UTARA JAWA, TETAPI TUBUH RAJA IKAN ITU MENABRAK PULAU JAWA YANG MENYEBABKAN JAWA TERPISAH DARI BALI DAN MADURA “

  28. apapun alasannya…..jangan feodal am daerah sendiri “kita ini” satu : yang kayk gene neh yang menyebabkan perpecahan diantara sesama….perbedaan agama, budaya, adat bukan brrti kita harus membedakan 1 sama lainnya justru dengan perbedaan mari kita wujudkan kebersamaan…..Indonesia is more culture is not problem to get freedom …….Yang jelas Bali berasal dari Jawa : neh ceritanya :
    ——————————————->>
    TAHUKAH Anda dari mana asal nama Bali untuk menyebut sebuah pulau di timur Pulau Jawa?

    Kedatangan seorang Maha Rsi Markandeya abad ke-7 memberikan pengaruh besar pada kehidupan penduduk Bali. Beliau adalah seorang pertapa sakti di Gunung Raung, Jawa Timur.

    Suatu hari beliau mendapat bisikan gaib dari Tuhan untuk bertempat tinggal di sebelah timur Pulau Dawa (pulau Jawa sekarang). Dawa artinya panjang, karena memang dulunya pulau Jawa dan Bali menjadi satu daratan.

    Dengan diikuti oleh 800 pengikutnya, beliau mulai bergerak ke arah timur yang masih berupa hutan belantara. Perjalanan beliau hanya sampai di daerah Jembrana sekarang Bali Barat karena pengikut beliau tewas dimakan harimau dan ular-ular besar penghuni hutan. Akhirnya beliau memutuskan kembali ke Gunung Raung untuk bersemedi dan mencari pengikut baru.

    Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanan beliau yang kedua sukses mencapai tujuan di kaki Gunung Agung (Bali Timur) yang sekarang disebut Besakih.

    Sebelum pengikutnya merabas hutan, beliau melakukan ritual menanam Panca Dhatu berupa lima jenis logam yang dipercayai mampu menolak bahaya. Perabasan hutan sukses, tanah-tanah yang ada beliau bagi-bagi kepada pengikutnya untuk dijadikan sawah, tegalan, rumah, dan tempat suci yang dinamai Wasukih (Besakih).

    Di sinilah beliau mengajarkan agama kepada pengiringnya yang menyebut Tuhan dengan nama Sanghyang Widhi melalui penyembahan Surya (surya sewana) tiga kali dalam sehari, menggunakan alat-alat bebali yaitu sesajen yang terdiri atas tiga unsur benda: air, api, dan bunga harum.

    Ajaran agamanya disebut agama Bali. Lambat laun para pengikutnya mulai menyebar ke daerah sekitar, sehingga daerah ini dinamai daerah Bali, daerah yang segala sesuatunya mempergunakan bebali (sesajen).

    Bisa disimpulkan bahwa nama Bali berasal dari kata bebali yang artinya sesajen.

    Ditegaskan lagi dalam kitab Ramayana yg disusun 1200SM: “Ada sebuah tempat di timur Dawa Dwipa yang bernama Vali Dwipa, di mana di sana Tuhan diberikan kesenangan oleh penduduknya berupa bebali (sesajen).”

    Vali Dwipa adalah sebutan untuk Pulau Vali yang kemudian berubah fonem menjadi Pulau Bali atau pulau sesajen. Tidak salah memang interpretasi ini melihat orang Bali memang tidak bisa lepas dari sesajen dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. – baliguide

  29. sebenarnya negara kita adalah negara yang berlimpah .. !! dengan kekayaan alam, seni dan lainnya kita harus menjaganya bukan malah merusaknya ..
    kalau kita hanya merusaknya dan menghancurkan,
    kita hanya bisa menanggungnya, kita tidak dapat lari dari bencana
    tapi kita bisa mencegahnya ..
    kalu bukan sekarang kapan lagi ?????

  30. bali maupu jawa sebenarnya sama gak ada bedanya aq lahir di bali dan tinggal di bali
    ibu orang jawa ayah orang bali tapi mereka jg bisa bersatu jd bali dan jawa itu sama

  31. Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya.

    Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.

    Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.

    Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. “Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.” Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”

    Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. Ayamnya benar-benar tangguh.

    Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.

    Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.”

    Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana.

Tinggalkan Balasan ke rahotjan Batalkan balasan