Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.
Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah berganti tahun, ayah Malin Kundang tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.
Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin Kundang tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang . Tetapi karena Malin Kundang terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.
Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin Kundang segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut . Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin Kundang segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai . Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya.
Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin Kundang lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundangbeserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang.
“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian?
Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
“Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.
“Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang.
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin Kundang kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin Kundang menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang . Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
(Legenda Rakyat Minangkabau, diceritakan kembali oleh “Bunda Naila”)
Sumber: http://www.webgaul.com
haihaii
terima kasih atas cerita rakyatanya ya 🙂
sangat membantu saya dalam mencari tugas cerita rakyat
kalo bisa diperbanyak lagi koleksi ceritanya :9
makasi banyak
200108
indii 🙂
fr5f555555uygvtdrdere5re4e4rdr
maav…
ceritanya bguss bnget,, pdahal belum di baca
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
ATENTION !!!!!
Makanya,,,, sebelum di apresiasikan, baca dulu donk ceritanya…
baru ko mentar dengan baek….
FAHINTUM ?????
BELUM DIBAA CERITANYA KOK UDAH TAU YA?
hahahahahah
tolong banyakan cerita nya tentang cerita rakyat yang heboh dan 10 aja yang ditambahkan plis cuplis…. 🙂 😛
itu betul sekali lebih baik kasih banyak cerita rakyat lainnya…
Iyah makasih yah atas cerita…_nya…
ooohhhhh sma” orang padang kta muhammad::-)
saya sngat terharu dngan cerita… ini karna saya:P merasa orang padang jga…
orang sebenarnya baik
iya aku juga yyaa
cma “‘
😀
Wah,, Makanya jadi anak jangan durhaka sama orang tua. Karena orang tualah yang telah mendidik kita.
mksh cerita rakyat nya … jd gmpng nyari buat tugas nih aku sekarang .. makasih ya
Hai juga indii…terima kasih lho sudah mampir 🙂
Lagi dapat tugas ya… syukur deh kalo blog ini bermanfaat.
Iya nih lagi terserang virus “ga rajin” jd ceritanya ga nambah-nambah.
Salam kenal 🙂
bodoammmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmatd!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
bodoamatnya kok panjang banget
yang versi inggris mana,gue lagi butuh baget nih?
iya w juga lagi butuh banget nih buat di sekolahan
lu artiin jha ke inggris lewat google (terjemahan(
beh tuh mah dah susah lagi
bka ja di google (cerita rakyat berbahasa inggris)
kan bisa,
untuk pa repot repot
carik aja dongeng pa yg km mau,..,truzz km terjemahkn di google.,.^^
waduh maaf bro, belum ada tuh. Ada yang bia bantu?
Bisa Bro? kapan kau mau
K4p4n 4j4 Bol3H Y4N6 P3NT1NG 0K3
SO PsTT acCee.,.BGss CEriTAA dWsSSA yg POrnn LAhc
Tapi PErsi B.Ingris. Yng Kuno Broo
bagus shi cerita rakyatnya
tapi kalau bisa di tambah lagi ceritanya biar seru
waaaa!!!! Suer! Keren Abis!
44H M4S4 H4RRY P0TT3R S1H
@gaul
bisa langsung kontak reza tuh
@harry potter
😀
hebat eumzZ…….
IS DASAR ANAK MALING KUNDANG JAHAT!
thankz bgt bwd cerita rakyatx,,tgas2 que dah klar smua negh………….
ingat surga di telapak kaki ibu….saya kwatir zaman edan…makin banyak malin kundang modern lahir..wlo tuhan tidak menyatakan dengan lahir….. salam semuanya…indii nalan dunk
YM aku ya…andi_desky
betul banget jadi ga boleh durhaka sama ibu kita apalagi
ya pokonya sama orang tua.
BnR2 qLen niy cRitA ,,, bSa bKn qTa sDr lw qTa gx blh duRhaka m0u oRtu.,,;-(
oYa qW btUh Yg verSi EnglsH duNk aD gk
di terjemahin aja..
HahAy,,,,,
wah bagus nih buat ngerjain tugas, tolong adain lagi mitos-mitos yaa
Gue ga mau ah,, jadi ank durhaka.
Sy juga tdk mau jadi ank durhaka…………:(
jadilah ank yang berbakti ke ortu……
Thanx y !
Cerita ini bisa bantuin aq buat tugas …………..
Jadi gampang deh buatnya gax usah pusing”…………..
Thanx Y
Vanessa Liana Chantika Precilia
rame bangetz ceritanya
cerita rakyatnya bgus bngt,
sehingga saya bisa mengambil hikmah cerita tersbt.
loh jangan sota yaaaaaaa……
Crta niy bs bntuint Q bkint tgaz. .tpiy,,kug ga ad asal usulna niy crta jdina tgaz lum kelar 100% deh. .hehehe. . .x)
biasa aja ..
oii mna nee, versi ingriss na..???
w lg btuh brat nee
bisa tolong kasih tahu nggak jumlah halaman yang ada di buku malin kundang
I don’t understand what it says here about the story , but when my friend told me about it i felt like its such an amazing story . Kids should not be doing this to their parents , especially their mothers. She is the one who gave birth us and stand for us until the end of time .
so people, respect and love your parents more .
love
casey
hello
cerita2 yg kalian muat bagus banget
ada yg versi Inggris gk?
plisss
eh plis donk tolong print in legenda malin kundang mitos ok!
tolong di versi bahasa inggris’in dong???
terima kasih sudah menyediakan cerita malin kudang itu membantu mengerjakan pr saya sehinnga mendapat bagus maksaih banget ya/? untuk itu saya beri smile 🙂 =) 😉 😛 😀
bNer tUw, iAng vErsi b. InGgreZ mNa…????
Lg bTuh neKh bOO…!
tYUz, aDD dUngz iAng Laen, biYar GaG iTcHu2 mUyu,
iAng d JadiiN TgAzZZ
oKeH…!!!
Lam kNaL
😉
gAdIz LuThU, 211292
thanks ya,ngebantu banget haha
cerita ini sangat berarti bagi kita semua,karna apa kita tidak boleh sekali sekali mempermainkan ibu kita sendirin karena kita akan mendapat kutukan dari yang maha kuasa ,,seperti malin kundang yang durhaka terhadap ibuya sendiri
sayangi orang tua.bikin ortu kita bangga dengan kita
sipo.sipo bagus lah jdi tkut kya si malnd
makasih ya ceritanya…………………………………………
hm.btul tuwh ,, mn versi englis nya ,,, lg ada tugas nih……biar mudah ngerjain nya …
key ????
Thanks ceritanya y!! kalo ada versi inggrisnya dunk wat ngerjain tugas nih skripsi numpuk
Thx^^
klo isa malah tmbahin versi inggris dong…
hehe…
wah mantap. tugas bisa selesai dgn cepat..hahaha..
kak dewo bijak sekali..hehe
tq ya atas ceritanya.
Bro..da versi inglish y ngk ?
bgs bgt!!!!!!
iya donk bgs!!!
makasih ya bisa buat tugas ku disekolah
dUh bUnDa bGuZzZzzZzZzHHHH bGeT CeRiTaNt,,,,
BizH Kl BcA D BKu aJa Ga lEnGkAp bUnDa….
ThX yEA SEKaLi AGEYH….**
ada versi inngris ga???????????????????????
aq HanyA BIsa BIlanG TRimaKasIh SAma FabEl……
udah BUaT aQ Py NilAi10……….
Hatur Thank you
baGus bgD,,,
teNkz beRad eah…
tP aD veRsi eNgLish gaK???
WOW CERITA NYA SANGAT MEMBANTU KU LOH MAKASIH YA =))
nichhhhhhhh crita nya beneran pha gk sichhhhh…..
atw krg ndri
cly…
Qhu cm mw twu zaa…
tau nih kok cuma sedikit kan biasanya banyak!
JCK BERKATA NGEBLE ITU ASIIIIIIIIIIIIIIIIK
wah tq buanged bro ne blog dah bantu wa bkin tugaszz hehe…
BTW, visit blog gw yah
mksh yag crta naaa….
tp ad yg tuuu dialogue na ajj gga ttg malin kundang….
caritonyo yoo rancak………………
trima kasih ya!
saya jadi cepat mengerjakan tugas saya!
klo boleh saya berkomentar ada gk di blog/web ini yg ceritanya mengunakan bahasa inggris?
gW tU MaU Na cErita MaLIn kuNdaNG dAlAM bahAsa inGGris…..
Oei,,,,,
mAtaTih ea ats Crita rakyt Na,,,,
bsa ngrja`n tugas skull dc,,….
ehehehehe……… !!!
he…he…he… gw suka ngebayangin ,enaknya bisa ngutuk orang jd batu ! klo gw bs gw ak4n ngutuk cwek yg selingkuh ma gw
thanks for info about this legend….
menyadarkan kitra untuk tdk berdosa kepada orang tua
bagus loe dapaet dari mana?
ada gk di blog/web ini yg ceritanya mengunakan bahasa inggris?
Tolong secepatnya saya perlu banget buat tugas storytelling saya ok.
THANK YOU
TERIMAKASIH ATAS CERITA YANG SANGAT BAGUS INI
wah ceritanya kren banget =)
Durhaka sheeeee loe ,,,,,,,,,,, rasa-in tuuuuuuu
jd buatu………. . asyk kan ??????? .
waduhh………………….. gmn bro kok gk ada yg version b.inggis kok gk ada padahal besok tugasnya dikumpulkan
w tuh butuhnya cerita malin kundang dalam bahasa inggris ahhhh….rebeklkkk!!!!
tu mang bener ga sih????
q jadi sedih dnger critanya malin kundang
wah cerita rakyatnya bagus kapan-kapan buat cerita rakyat yang lain ya (:
saya butuh ceritarakyat
wah cerita nya lumayan bagus tapi kurang panjang ini cerita nya
ini cerita nya bagus kapan kapan buat lagi ya cerita yg bagus ^_^
THANKS:|]
seru jg tuh….hehe,jd penasaran mw liat btny…
cRita rakyaTna in EngLish ada nda??
buaTin donK….
kLo iSa nie hari..
hahaha…
gW ad tGs nihh..
hiKzzZz..
Mr.KunDaKa.. <<< Guru gW
Ass.wr.wb
Walau cerita ini hanyalah cerita Antonim(yg tdk ada pengarangnya, akan tetapi dari cerita ini saya dapat mengambil suatu pelajaran berharga. untuk legenda malin kundang ini sebnrnya saya sendiri bertanya-tanya apa legenda malin kundang itu fiktif atau bukan. untuk komentar saya sudahi, Wassalamu’alaikum.
aku nggak mau jd ank drhk sm ortu .
adminnya sapa ya namanya?? kebetulan saya di kampus sedang penelitian bersama dosen dan teman yang lain yang berkaitan dengan cerita rakyat ini.. kira2 ada info gak ya mengenai penggerak minat generai muda terhadap cerita daerah?? apakah ada komunitas yang peduli terhadap terpinggirkannya cerita rakyat ini? thank’s a lot….
udah saya balas di japri ya mbak cory..
ceritanya bagus sekali thanks
thanks yua… dah bikin crita ini…mudah2an aja yang baca karya ini jadi gak durhaka sama orang tua
THANKS FOR ALL……………………
Tq iia..
hre ni gw dpt tugas jd tq.
GBU
jd aNaK Tyu JgN DURHAKA mA oRtU 😉 😛 😀
MkcH iaH wT blog nIy,,,
t9z w jdhie b9uz b9tz,,, thnK’z_thnK’z_thNk’z…
“I LOVE U S0 MUCH”
Hai, wah ceritanya makin seru aja nih!^_^ he…eh bisa nambahin sedikit lagi?thanks.^_^
ih,serem ya, kalo jadi ank durhaka1~_~
ih,serem ya, kalo jadi ank durhaka!~_~
URI apa sih???
bagus karena adanya cerita rekyat malin kundang saya lebih bisa hormat pada orang tua
ceritanya seru abiz,buktinya aq orng ke 81 ngasih komentar.
emang seb deh
cerita sangat begus ya!!!……………….
thx bro critanya. lumyan …. ngebantu tugas.bhs.indonesia gw. ehehehehe
Cerita malin kundang ini sangat menarik sekali untuk dibaca oleh para penggemar pembaca seperti diriku.Hhehe. Trmksh atz crtanya.
Cerita malin kundang ini sangat menarik sekali untuk dibaca oleh para penggemar pembaca seperti diriku.Hhehe. Terimakasih ataz cerita legendanya.
thx bro atas critanya gw bsok ada UL B.indo yg analisis crita yg ada latar,watak,antagonis ,dll.bwat.doain dpet nilai bgus yah. 🙂
wah cerita rakyatnya bagus. jadi tambah cinta sama keanekaragaman budaya indonesia 🙂
berkat blog ini gua tau kalo malin kundang kaya karena ushanya sendiri. Selama ini gua kira dia nikah sama wanita kaya maknya jadi kaya
CrtX baGus bget coz Q lbH bZa ngeHormati ortu q…..
CrtX baGus bget coz Q lbH bZa ngeHormati ortu q…..Ow z q jg nyari yng di bhs inggrisin tuh bwt tgz sqol q..he..he..he…
wah..critanya bgs bgt, gw jd tmbh cyx bgt ma ortu gw, tp malah skrg ibu gw yg ninggalin gw….???///
Ck..ck..ck,s! MaL!n pST! MsUk NeRaKa tuh?
wehy thANK bgt zouw couz gW dSRH CARi CErTA JADI q ambil nie ja thank bgtz
lumayan nihhhhh buat ngerjain tugas……………. heheheheheheh
TaNkS yOw aTs cRiTaNe???
DnGaN CrItA Ni
q tRiNgAt dOsA YG sLaMa ni gUe pRbWt pd ORtU gUe……
mkch bgt ea ats crta rkyat na,krna bsa ngbantu tgas ade w
mirip rabbitszZz ayo kembangkan certanya tambahin buku certia dongeng rabitszZz donk itu buatan aku lohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Ceritanya seru bngt.semoga bermanpaat
Semoga cerita ini memberikan suatu pelajaran buat kita
terimakasih ceritanyacukup seru tetapi akan semakin seru jika ceritanya lebih jelas dari asal-usulnya……..:heHehe…..:)
Terima kash certax, gw jd tau asl crtx. Awaly gw kbgungan tkvty dtxain m tmen2 dr mana asaly? Mky sy buka lwt genggaman tangan tp syangx sy gak bz ngsh emotion jd x kment x kurang seru!!!
ea nc,..jdi bsa ngebntu aq untuk tgas d’sklh .. makaci yc..
wauw…baguss bangett ceritanya…
🙂
duh bunda okil bgt ceritanya
duh………………kasian bgt si tu mallin kundang!!!!!!!!!lagi jd orang ga sombong bgt gara” ibunya jelex…..
padahal ibunya sudah baik banget dengan malin
duh………………kasian bgt si tu mallin kundang!!!!!!!!!lagi jd orang sOmbOng bGt gara” ibunya jelex…..
klau da teksdrama malin kundang
Terima kasih yha atas ceritanya….
aq jd tau,axal-uxul dri crita malin kundang tersebut…:)
critanya bguzzxxx!!!!!!!!!!
😉
thank you for the story its wonderfull i like it its cool
cool keren bgt ya critax
tq yaa ceritanya sngat bntu gua wad nyari tugas ^^
thank’s yaw atas crita nya….
b’coz dah bantu aqw ngerjain tgs…
makasih BGT…!!!!
Bagus sekali yah cerita nya aq suka bangat cerita ini……. terimakah yah udah memberitahu aq kalau ada cerita ini di warnet………………..banyak deh ceritanya yang asik di baca. contuh nya seperti malin kundang, sangkuriang, asal usul gunung tangkupan perahu,lutung kasarung ,kisah telaga warna, kutukan raja pulau mintin……………….. ??????
emang harus tuh si malin kundang dikutuk.. byar tau rasa !!
durhaka am ibunya!!
Klo bisa kirim yang pake bahasa jawa dong lagi gutuh banget nih.
terima kasih ya atas cmua ceritanya. q jdi bisa ngerjain tugas dengan mudah!!! n mkcih banget atas ceritanya, ceritanya sangat membantu banget.
jangan seperti maling kundang tau!!!!!!!!!!
thx crita’a.bSa ngebantu nYari tuGaz nieee…
hy…..
ceritaX bagus…..
wah bagus banget top deh
ceritanya seru banget ada lg gak yah
ada versi bahasa inggrisnya g’ ??????????????
apik lah!!!!!
seng penting enek!!!!
isine mbantu uwong lah!!!!
kanggo tugas!
makasih atas ceritanya,,,,,,,,,,,,,!!!! cerita ini membantu saya mengerjakan tugas scHool…… makasih banyak,,,,,,,!!!!!!!!!!!!!!!!!!
da terjemahannya ke inggris ngga,,,????
sekali – kali ada tex dramanya dong oce ?
waduhh ,,, disini bkan tempat chatting , tapi tempat untuk coment ceritanya .
ouh iyah mekasih banget yah untuk cerita rakyatnya , semua tgs yang d kasih guru selesai . tinggal santai , main facebook . wakakakkakk
taiii kiucingggggggggggggggggggggggggg
hhhmmm
i like it,,,,,
semoga sukses,,
itulah akibat nya durhaka kpd orang tua
senang sekali mendengarkannya
akibat rasa malu,…untuk mengakui yg sebenarnya,..
Kau Hebatlahhh….
Aku Terharu Atas Perkaataanmu
Ohhhhh,, his mother kasihan…
Tak ape sekali campurrrr
semoga hidupnya tdk tenang di alam sana
krn dia sdh durhaka kpd orang tua
atas nama
(_)(_)=============>
budak penyabut nyawa
Ohhhh gitu ceritanya aku udah pernah liat di TPI kok
ceritanya seru sangattttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt…………………………..
Waahhhh,,, bgs crta yg sprt ini
thanks for the legend……………..
…..grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk…
cacad kau bayu SEHARUSNYA BILANG YANG BAIK……….. masak grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk….grank…grenk…grank…grenk…
aneh lo
lwat numpng ajja coz.a asyik cie …
koment.nya
buaggguusss kreatiffffffff
bAGuS BgD CeRiTA NyA……
jAnGaN JaDi aNAk dUrHaKa yAcH,,,,
NaNtI kUaLaT U….
dAcH cApE” IbU KtA NgUrS N’ NgRaWAt kTa..
KiTa Nya z yAnG Gx tW TrIMkSh….
critanya bgus..
tp yg versi b. Ingg klo bsa d bkin,krna lgi btuh,trima ksih
makanya malin kundang jangan durhaka sama orang tua liat aja akibatnya dikutuk jadi batu kan…….
Iya beTul BetUl bEtul
rasakan kemarahan orang tua !
kon T O l
parah ,o
semoga kontol nya semakin besar di tanah
dan jembutnya semakin lebat aja thanks@@@
KebetuLan Lg ad Tugas niehh….
wah cerita rakyatnya bagus bngt nich buat nambah pelajaran supaya kita tidak durhaka seperti malinkundang
eya kan? B-)
semoga sikap qoe gag kyk malinkundang oh ea masih ada cerita yg lebih bagus gag nyieh?
crita rakyat ini slain bagus untuk tugass tpi buat orang” pda nyadar ya klo gg mw knal ma mama kandng sndri itu akibat nya …
thxx yaa ..
WOW BGS TUH CRITAX…………
TU AJA YA PSN Q BY…………….
tu crita dari wktu ke wktu slalu laku….
Aduh……….. gx nyangka juga ada cerita rakyat
yang rame kaia gini
makasih yaa atas cerita rakyatnya,,,,,,!!!!
semoga yg membaca cerita ini lebih bertambah pengetahuannya..
heei… aku pengen yang versi jawa ada sekarang ada tugas ………
🙂 :* :|] aq ska bngets crita rakyat 😡
lg butuh bnget
yaowwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.ceritane wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaagggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
keren bener ceritanya ..
kapan kapan tambah lagi donk ceritanya
cerita nya bagus sekali !
thanks banget buat ceritanya…
ceritany uda bantu gw banget…
makasi ya buat ceritanya…
da gak cerita tntg bhs inggrs?
makasih ya cerita nya untuk mengingat kan supaya saya tidak durhaka kepada ibu
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccceeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttttttttttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnyyyyyyyyyyyyyyyyyyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaggggggggggggggggggggggguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssssssssssssssssssss aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttttt
DASARRRRRR
cerita paan neh ? gk jelas bngt .
teruskanlah bakatmu agar anak Indonesia bisa mengerti betapa pentingnya legenda semua daerah.dan juga butlah versi terbaru donk yaitu versi Inggris……..
thanks ya sdh membuat cerita anak.lumayan untk pr cerita anak…………………………………………..sory…………………………..hihihihihihihihiihihihihihihihihihihihihihihihihi
wah seru ceritanya …. bisa cerita kisah” yang lain ngk….?
makasi ya dah bantu tugas aq
makasih ya cerita ini membantuku bikin tugas
sesungguhnya kita adalah anak miskin tetapi hasil kerja kita yang memuaskan kita tidak boleh melupakan ibu,karena ibu adalah seorang wanita yang telah melahirkan kita kedunia ini yang sudah bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan kita,kita juga tidak boleh melawan ayah kerena ayah itulah yang sudah mencari nafkah untuk keluarga, kita tidak boleh melawan kepada orang tua,kakak,dan sayangilah adik kita sendiri dan kita juga tidak boleh sombong karena kita sudah kaya cuman itu yang saya bisa komentari
salam dari rifqa untuk diingat oleh semua manusia
baGus,,,,,, TOP BGT
mantap
mangenak malin kundang jadi batu mampus
wag mana nie………. yang bahasa Jermannya gw lg pngen cari tahu bgt maklumlah AnAk yAnG peduli pasti kayak gw iyakan???????
kira2 syp ea author crita malin kundang …….. ???
makasih atas ceritanya banyakin donk critanyaaaaaaaa
makanya jd anak jgn kurang ajar udah kaya malah melupakan ibunya….
ada yg bhasa inggris ga kk?
tq y ceruta rakyat karna aku ada tugas untuk mencari cerita tq ya
ini tentang cerita apa <<<<<>>>>>>
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.
Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah berganti tahun, ayah Malin Kundang tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.
Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin Kundang tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang . Tetapi karena Malin Kundang terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.
Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin Kundang segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut . Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin Kundang segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai . Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya.
Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin Kundang lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundangbeserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang.
“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian?
Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
“Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.
“Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang.
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin Kundang kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin Kundang menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang . Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. – baxa semua ini tentang aba coba tebak
saya naufal gigi mengatakan saya ingin jadi batu seperti malin kundang
saya laura ini cerita si malin kundang
ceritanya bagus terimakasih
makasi..bagus bagus..
bagus sekali ceritanya sudah membantu untuk saya mengerjakan tugas tambahin lagik yaa ceritanya ahaha
cerita nya seruu bnget
ITU LAH YNG DINAMAKAN HUKUM KARMA
dasaER ANk duRHAKa g’ taU BLs buDI,,
Kl aQ PX Ank kYK gitHU,,, Udh guE jaDI’N tUMbaL,,, HE,,HE,,he.
malin itu ank durhaka tdk tau bls budi kpd ortu nya yaitu ibunya sendiri yg melahirkan dia bertaruh dng kematian supaya kita bs hidup di dunia ini jng kita tiru ya sifat si malin
aq setuju dng kamu ayu
terima kasih atas ceritanya………..
terima kasih atas ceritanya………..by supri d singkawang spp_spma
surga itu ditelapak kaki ibu…ingat lah itu!..
surga itu ditelapak kaki ibu…ingat lah itu!…maka jgn lah! membantah kata-kata walaupun hanya sepatah kata….
Thanks tas crita’na.. membantu aku banget dalam kerjaen tugas Ku. dah gitu crita’na bagus n’ mendidik lagi..
MkCh YAaAaXxxx………… AT$ cRItNX, BsA Q PkE’ BwAt tUGas Q WkTu LiBRaN.Ya DaH G2 jA MyCoMeNt,cOz Q Lg NeRjYn Pr NiCh DaAaAaAaAaGh……………….
cerita ini benar – benar nagus
sekalian disertai makna (baik/buruk) dari ceritanya juga dong…..
heehe.. makasih..
sekalian disertai makna (baik/buruk) dari ceritanya juga dong…..
heehe.. makasih..
malin kundang gue yg ngutuk tauuu….
makasih cerita rakyat nya……………..
thanks ya cerita rakyatnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
laen kali bkin cerita yang bagus lagi yah !
thanks …
🙂
di terjemahain da bhs jawa dong
cari tugas basa jawa ccah bgt
tobat jadi batu.
Ada nga Ceritanya Maling Kandang….
waw bagus tolong di perpanjang lagi ya biar seru banget
oiya aku lupa adik ku suka sekali dengancerita ini semuanya……………………………………………………………………………………….
cerita ini untuk buat contoh masy
arakat anak indonesia………………………?
jangan di tiru ya perbuatanx si malin kundang???
nnt km kan terkena azab dari allah klu km berani kepada orangtau km
wah……….seru juga tapi agak di perpanjang ya biar tambah seru ya . makanya jangan suka melawan orang tua ya nanti jadi kayak maling kundang dan juga kita harus takwa kepada tuhan (allah) dan perintah nya
i like
😀
mantap ceritanya
kita tidak bloeh melawan ibu ita yg melahirkan kit alha kalau kita berani ibu kita maka tuhan tidak akan tinggal diam lah ya
woi gimana sih wajahnya roro jonggrang n bandung bondowoso
gimana sih wajahnya malin kundang
trims yah atas ceritanya . bagi anak2 yg memiliki orang tua jangan buat orang tua qta menangis apalagi ibu qta . karena orann tua adalah ki9riman tuhan untuk qta di bumi ……………. trimsssssssss
wah bner bner Durhaka tuh bocah…………… !!!
thanks y crita rakyatnya membantu aku mencari tugas dongeng bhs.indonesia,thaks y soalnya ak g hafal ceritanya wkwkwk
makanya jadi anak jgn durhaka nanti jadi batu !!!!!!!!!!!1
makanya jadi anak jangan durhaka, kaian de
anak yg gila,masa ibunya dikatain pengemis,waah,parah tuuh
_Palang adaya masa ohindahya kamudimaraku 🙂
tanks Cerita rakYat ,,, ahirnya tugas Q kelar ,,
pake bahasa sunda bisa ga ya..!!!!
Soalnya legi kerjain tugas nehh
Baguuuusss buangetzz ceritanya!!!!!
Itu bneran gak sich ceritanya ???
CRITA.A SNGT MENYEDIHKAN
HUHUHUHUU..
wah,seru deh aku suka
memang ucapan ibu untuk anaknya manjur, makanya jadi anak jangan durhaka kepada orang tua!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku suka sekali ceritanya
sebelum mulai lebaran malin kundang, lebih baik bermaafkann..
kita sebagai anak tidak boleh durhaka
ma KSiH atAz ceriTA rAkyAt iNi aq mKiN syNK aMA iBuKu mmBwT aq BAhWA kiTA tdK bleH mlUPaKAn iBu….
THAnkz
Baguss saiya suka.. tp klo bisa posting juga crita dr atjeh ya
Gua.. ada tugas nich ?? tntang ceritaa.. kn crita mlin kundang tuh.. pnjang !! d buat singkat aj y ??
itu cerita asli ato kagak sih habisnya gue orang padangjuga
jadi takut
kalau ada cerita bagus lagi kasih tau saya
saya sangat senang membaca semua ini
cerita yg gokil…………………….!!!!!!!!!!!!!!!!
cerita yang sangat bagus……………………
malin sangat durhaka…………………………………………….
malin sangat durhaka…………………………………………….
tak patut di contoh
dasar nak kurang ajar
hahahahahah aha……………galk go melawan wonk tuo jadi nyo cak tu ………….
kasian bangetz
hahahahahah aha……………galk go melawan wonk tuo jadi nyo cak tu ………….
kasian bangetz melihat u sich kurang ajarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr……….
tu lah baeg” ma ortu
ta kutok bru lah mangeh
hhe
wkwkwk makannya jgn ada satu orng yg durhaka kepada ortu!!
thank’s buat ceritanya ini membantu saya untk bisa lihat cerita rakyat karena saya ada tugas di suruh mengumpulkan
aku sarankan lebih baik tambah ceritanya lg
keren banget ceritanya!si malin kundang dkutuk ama ibunya!hahahahahahhahhaa mampus kau malin kundang!jd anak durhaka sih!
sesungguhnya kita tidak boleh melawan orang tua karena orang tualah yang mengasuh kita sampai dewasa
tolong versi bahasa Inggrisnya karena saya butuh sekarang,karena selama ini kami dapatkan secara tutur/lisan saja.
Makasih ya Cerita rakyatnya aku ada tugas cari cerita Rakyat jadi selesai sama hrus dua baris… ceritanya ini membuat semua orng sadar kesalahan mereka mungkin ….. akibatnya kita berbuat jahat ada kesedihan yang menimpa kita kan……..
aku mu nanya URI ini apa ya…
ada yang tau ga………………………………
URI itu apa………………………
cerita ini patuutt d contohh,,,maka y law jd anak ntu jgn durhaka….
ok…okk
cerita ini sangaaddtt baiikk…
sangat2x durhaka…
aku aja suka ngebentak mamahku…tapi ga gitu2x amat juga,,,sih…
ceritanya kata2nya ada yang kurang
tapi gpp aku tetap menyukai ini
kasian sekali ibu malin
aku menjadi sedih
kalian jangan sekali kali durhaka pada ibu kalian
Wah seru aku jadi tau :p 🙂 😦
mantap.!
ya memang sih
semuanya harus ada cobaan kita cuma bisa mengambil hikmahnya saja
wah,,…..
ceritanya menarik 🙂
wow keren
malin memang durhaka sama orang tuannya
mentang-mentang malin orang kaya,Ibunya orang miskin
malin pura pura ibunya suda meninggal sebenarnya ibunya mesih hidup
malin memang durhaka sama orang tuannya
mentang-mentang malin orang kaya,Ibunya orang miskin
malin pura pura ibunya suda meninggal sebenarnya ibunya mesih hidup
1 tips yang bagus:
kalo salah satu orang yang kaya jangan sombong,kikir,dan jagan sekaipun durhaka sama orang tua
😀 😛
mengerti?
malin memang durhaka sama orang tuannya
mentang-mentang malin orang kaya,Ibunya orang miskin
malin pura pura ibunya suda meninggal sebenarnya ibunya mesih hidup
1 tips yang bagus:
kalo salah satu orang yang kaya jangan sombong,kikir,dan jagan sekaipun durhaka sama orang tua
Sudah mengerti ?
Kalo mengerti ingat jangan sekalipun durhaka sama orang tua kalo durhaka kata-kata ornag tua itu bisa kejadian kaya malin kundang
terimakasih ya ata s cerita rakyat nya
aku aku aku aku mamamamamamamamama
terimakasih sudah menulis maling kundang jadi saya tdk cape lagi untuk mencarinya dan menulisya sekali lagi terima kasih
kacihan dech loe………
missiii boleh jdin tugas bhs.indonesia ya
ehm.. cerita rakyat’e mmbuat saiia sadar……….
saya ingin mencari cerita
terima kasih cerita rakyat nyaa… sangat membantu buat tugas BUDAYA BACA hehehehe
Bagus jg, singkat tp jelas dan bs buat tugas sekolahku
waw 😀 :O 🙂
itu lagh jgn semena* ..
mentang* ibu nye gembeL truus tagh di akku’
ntoue lagh akibat nee
biasa aja kok ceritanya
makasihya cerita rakyatnya buat tugas besok nih kalau ada yang baru koleksiya thnx….. 🙂
Makannya jngan mlawan ortu,.
Itulah akbatnya d kutuk jdi BATU…
thnks ya,,dah dsngkat jd ga cpe gua,,,
btw,,,srem juga yacchh…u,uu!!
tolong diper banyak ceritanya.juga cerita itu membantu saya untuk mencari tugas
hikz..hikzz….
kesiian maliin kundangg
jd batuu slaama2nyaaa
hikkzzz…hikzz….
makasih atas ceritanya,aku dapat cerita ini yg lama aku cari…?
Malingkundang adalah versi cerita Sampuraga dari Mandailing. Ibu tulis teksnya dengan bahasa Mandailing.
“Sampuraga Na Maila Marina”
Di lambung ni huta Aek Sijior adong mada anak yatim gorna Si Sampuraga. Umak nia no ma na manjalahi panganon. Bagas ni halahi pe menek do martarup ijuk. Pangomoan ni umak ni Si Sampuraga mai soban tu harangan anso digadis parpoken tu Panyabungan nadao muda didalani 7 km sian bagas ni halahi Aek Sijior.
Di na sadari mangecet madahali bia anso Si Sampuraga mangaranto manjalahi hangoluan tu sabola Minangkabau. Pendek carito mangaranto ma Si Sampuraga. Kayo ma ia. Maso i inda adong telepon, apalagi handphon. Inda be adong komunikasi ni Sampuraga tu Umak nia nadung martamba tobang.
Mulak ma Si Sampuraga marniet manyapai boru tu aso adong dongan modom. Di tongan dalan marsuo ma da Si Sampuraga dohot katua kampung. Dioban ma Si Sampuraga tu bagas ni raja i. Madung jodoh rupana, boru ni Katua Kampung ima da palaluon sa sigopna so dihorjahon. Harana kapal ni Si Sampuraga pe tarsapoken marlabuh di Padang. Jadi, marpesta ma di ari na manjadi boru en. Tar diengot Si Sampuraga do Umak nia. Tai biaya ma, madung tarlanjur marsanding marhorja boru. Bonggal ma tu Umak ni Si Sampuraga, harana leng adong do da na mandana. Ro mada Umak nia giot manjalang, Maso i memang baju pe tolu pasang do pakean.
“O, Amang Sampurga, asi inda parjoloho ro tu bagas. Ma gabe maho Amang. Uhh, uuhh….parjoloho tu bagas ni anak boru on. Nabia ma rohamu Amang. Hum, marsuo, diolohon ko ma Amang.Marbagas ma ho! Lupa maho diau Umakmu na mangalahirkonmu. Uhh….Uhhh….hancit na on Amang. marsuo ma ho dohot bujeng jeges, lupa maho diau na bungkukkon, uhh…uhhh….”
“Ise de ompu-ompu na pailahon au on! Tu sadu maho! Na hutanda be ho, ompu-ompu!”
“Ala, le Amang Sampuraga, inda engot ko Amang, tangan jari ni patmu disarbut bolut, marbisa, lalu magotap harana inda sanggup dipaubatkon songon tu ruma sakit.”
“Abang, padao ma da ompu on. Ma gok tamu na giot manjalang ta!” ni adaboru nia i.
“O, Amang Sampurga! Asi na mangaku ho bahaso au Umakmu na mangalahirkon ho! Om pe Amang ke mau! Susu kon mada na pagodangkon ho! Ligi ma kuaso ni Tuhan on, haru matobang pe au, leng maminncar do susumon! Uhh..Uhhh….”
Ronggur pe margonti gaor. Bur bar bur, gor gar gar! Mabiari majola su de. Huta i pe ditinggang udan, banjir. Banjir tai aek gur-gur di bagas panganten i. Modom halak i. Mosok dibolgang aek gurgur ni susu ni Umak ni Si Sampuraga i. na tarelakkon be, gurgur sian toru tano mammbursik pamatang ni Si Sampuraga.
itulah akibat durhaka kepada ibu
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.
Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah berganti tahun, ayah Malin Kundang tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.
Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin Kundang tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang . Tetapi karena Malin Kundang terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.
Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin Kundang segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut . Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin Kundang segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai . Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya.
Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin Kundang lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundangbeserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang.
“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian?
Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
“Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.
“Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang.
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin Kundang kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin Kundang menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang . Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
(Legenda Rakyat Minangkabau, diceritakan kembali oleh “Bunda Naila”)
Sumber: http://www.webgaul.com
ni cerita salah ya aneh coba jika bisa diubah terima kasih
cool
i
TQ kk
ceritanya menyedihkan itu juga nyerita untuk anak anak biar g durhaka kepada ibunya aku suka ceritanya …..
itu sangat tidak boleh di tiru
😛 😀
i love you
gak berani deeh ngelawan sama orang tua lghi,,,, slalu nurut sama mamah papah,,,, aq syang kalian
makanya jangan duthaka ama ibu kita
surga ada di telapak kaki ibu
betul itu kita seharusnya mengerti .., jangan sampai kaya begitu .., amin amin ya Robbal alamin .., semoga kita tidak melakukan hal yang sama
ya Qta seharus nya ngk lwan ma orang tua tu dosa besar lo. kan dia dh membesar kan Qta dri kta bayi sampai kita meninggal dunia…………………………………………..
wlah ngerih aja
ngk berani ah lawan sma orang tua Qta sendiri krna tu dosa besar…………………………………….:'(
emang bner
emang bner ank durhaka
wew, thnx sdh bantuin aku nyariin tugas buat sekolah 😀 😀 😀 😀
maling kundang yg mlng…………………………………….
maling kundang bgtu kejam dngan ibu nya…………………..
EDUN Euuuuuuy,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
thanksss
ada dialog nya nggak? butuh nih bunda, untuk tugas bahasa Indonesia..
ih malin kundang sangat sombong pada ibunya padahal kan ibunya sangat baik pada malin dasar maliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin kundannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnng
y btl
semogga tdak ada lg kejadian sperti itu
sereeeeemmmm yyyyyy di kutuk menjadi batu
” barang siapa yg durhaka oleh ibunya maka ia akan di kutuk oleh ibu kandungnya sendiri”
bagus ya cerita rakyatnya
Cerita buat tugas adek gw udah ketemu niiih,,,, 🙂
ceritanya agak ngaur ya….!!
knp
babiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
balasan anak derhaka